Minggu, 15 Mei 2011

Sang Penjaga (Terakhir)

Pagi-pagi aku membawa Nessa ke rumah sakit, dia langsung menangis melihat ibunya –sampai-sampai aku ketawa . Toh, Nana akan baik-baik saja…iya kan?
Dokter memeriksanya tiap hari , dia bilang jantungnya terus melemah-dan itu merisaukanku. Tapi sebisa mungkin aku tak menunjukkannya, apalagi di depan Nessa. Nana juga sepertinya, terus berjuang melawan ‘penyakit’ yang menyerangnya. Dokter juga bingung apa yang sebenarnya membuat Nana seperti ini, dia hanya menganjurkan untuk terus berjuang….dan itulah yang kita lakukan.
Lalu suatu hari…
 “Aduh!”seru Nana, rintihannya membangunkanku.
Aku langsung berada di sampinya, memegang tangannya.
“hei..kau tak apa-apa?”tanyaku pelan-pelan, tak ingin membangunkan Nessa yang lagi pulas tertidur di sofa.
“gak apa-apa, seminggu ini sakit seperti tadi udah biasa”-aku sedih mendengar jawaban tersebut.
”Ingin aku memanggil dokter?”
“Jangan…aku gak mau merepotkan”
“kau kan selalu merepotkan”ejekku, siapa tahu dapat menghiburnya.
Ia tertawa….kemudian diam sejenak.
“….aku emang selalu merepotkanmu ,ya?”
“hei aku gak serius”
“Mungkin kau tidak, tapi aku iya”. Aku diam.
“Kau keluar sekolah, gak jadi  nikah, bekerja terlalu keras….”
“kau sia-siakan hidupmu demi aku”ucapnya dengan nada pilu.
“itu gak benar!”bantahku.
“Aku jadi dekat dengan keluargaku karena kamu, merek busana kita juga kan  maju karena bantuan kamu, Nessa juga berkat kamu…dia anak spesial, aku menyayanginya.”
“Ya, aku menyayanginya juga..tapi... kau putus dengan Randi karena aku”
Aku menundukkan kepala sejenak kemudian menjawab.
“suatu hari nanti pasti ada  pria yang lebih pantas untukku, cowo ganteng dan berotot-mungkin sebaya denganku.”
Nana tertawa lagi, kali ini sedikit lebih riang dari sebelumnya.
“haha…kau tak pernah berubah”
“siapa bilang? Aku punya impian sekarang, aku bukan gadis yang dulu tak mau maju dan  tak  punya ambisi atau semangat lagi. Aku telah berubah  180 derajat dari sifatku dulu”
Nana tersenyum “gara-gara aku hamil di luar nikah?”
Aku ikut menyeringai “Semua gara-gara kau hamil di luar nikah”
Kita sama-sama tertawa lega. “Nah, sekarang tidur sana..gimana mau sehat kalau gak istirahat? 2  Bulan lagi kita harus ke Hong Kong  kan?jangan sampai aku harus ke depan catwalk itu sendirian”
“Ga lah, aku pasti akan menemanimu kok  siap-siap saja!”ucapnya sambil mencari posisi nyaman.
“ok…selamat tidur”
Aku menunggunya tidur selama beberapa menit, dia tertidur dengan cepat. Mulut tetap tersenyum.
“Pasti dia lelah”pikirku sambil meyelimutinya…tubuhnya dingin.
….Terlalu dingin.
…..
Malam itu, dokter kupanggil,
       Mereka coba menghidupkan jantungnya kembali….
Tapi mau bagaimanapun juga, kami tak bisa mengubah fakta,
Bahwa Nana sudah  tiada lagi di dunia ini.
*****
 Fashion week di Hongkong, benar-benar beda dengan yang di Indonesia. Jumlah penontonnya, fasilitasnya, bagai mimpi bisa berada di sini. Mimpi yang sibuk dan melelahkan.
“Hei cowok di situ bisa ambilin pin 5!?”…mau gimanapun juga, fashion show pertama dan yang sekarang pun gak banyak berubah sistem kerjaku masih kacau. Yah, setidaknya bantuan ku jadi banyak. Shownya juga sekarang sedang berjalan dengan cukup lancar, entar aku harus ucapkan terimakasih. Pria berkulit kuning iu langsung memberiku 5 pin yang kuminta. Kulihat lagi baik-baik, kurasa pria itu bukan pegawaiku.
“Anu, maaf Kamilla, tapi aku sebenarnya aku bukan  pegawai, sebagai ganti 5 pin tadi boleh gak kita wawancara 5 menit saja?” Aku awalnya ragu namun melihat semua baju sudah hampir beres, aku setuju-setuju saja.
“Ok apa?”
“umm…ya, seperti yang semua ketahui rumornya kau mendadak  mengganti semua rancangan busanamu untuk show hari ini mengapa begitu?”tanyanya, sambil menodong alat rekam terlalu dekat ke wajahku.
“Ya, seperti yang masyarakat umum ketahui..partner kerjaku meninggal 2 bulan lalu, dan menurutku  pemakaman saja tidak cukup. Jadi aku secara khusus mengubah rancangannya untuk dia. Bisa dibilang ini Acara perpisahanku dengannya,  begitulah”jawabku singkat.
“ooh begitu-lalu apakah kau akan mencari penganti untuk rekan kerjamu, apakah orang lain akan menemanimu di atas pangung itu nanti?”
Aku tersenyum “Orang tidak bisa digantikan orang lain, semua orang berbeda…jadi yah mungkin nanti aku akan menemukan rekan  kerja yang lain tapi, siapapun itu nanti…dia bukan  Nana, tak ada satu orang pun yang bisa menggantikan Nana”ucapku tegas. 
“Jadi kau ke depan sendirian?”
MC di depan panggung langsung menyambutku keluar.
“Teh Milla, ayo maju‼” Nessa pun dengan cepat datang dan  menarik gaun pendek warna biruku.
Sang pewawancara terus menatapi Nessa dengan heran. “apa?”tanyaku-menyadarkan pria itu dari lamunanannya.
“Mulai sekarang, dia yang akan ke depan panggung itu bersamaku”
Aku berjalan bergandengan tangan dengan Nessa, meninggalkan pria tersebut
“Apakah mamah bangga denganku sekarang?”tanya Nessa, tepat sebelum kita keluar ke pangung. Aku mengencangkan gandenganku.
“Iya..ia pasti sangat bangga”
Kemudian, kita maju…diiringi tepuk tangan meriah penonton.
***



Bisnis Kamilla meluas ke seluruh dunia
Ia bahkan mendirikan cabang di Paris dan Milan.
Agnessa mengikuti jejak ibunya, dan bergabung dalam bisnis fashion.
Kamila tak pernah menikah atau punya anak sendiri
…..
TAMAT
\

Tidak ada komentar:

Posting Komentar